Deskripsi adalah jenis karangan yang
isinya memerikan, melukiskan, atau menggambarkan suatu objek tertentu
secara jelas dan rinci dengan mengoptimalkan pengalaman pancaindra guna
menciptakan kesan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan
merasakan sendiri hal yang digambarkan oleh penulis.
Contoh deskripsi
Gerobak itu berbentuk kotak persegi
memanjang. Dua setengah meteran panjangnya, dengan lebar dan tinggi tak
lebih dari satu meter. Ada sebuah roda kecil di masing-masing sisi
gerobak, dengan kayu menjulur di keempat sudutnya sebagai sandaran.
Keseluruhan sisi gerobak itu berbahan seng yang mulai berkarat. Sisi
belakang gerobak itu menjadi pintu keluar masuk, yang terbagi menjadi
dua sisi, atas-bawah, yang bisa berfungsi sebagai jendela ketika pintu
bawah tertutup dan pintu atas dibuka. Sepasang pegangan kayu yang
terjulur kaku seakan menjadi pagar yang menghalangi siapa pun untuk
datang ke pintu itu.
Saat membaca paragraf tersebut, kita
seperti benar-benar berhadapan dengan gerobak. Meskipun hanya berhadapan
dengan rangkaian kata-kata, indra penglihatan kita seakan-akan melihat
secara langsung objek yang dideskripsikan tersebut.
Dalam tulisan deskripsi, penulis tidak
bermaksud menonjolkan gagasan atau idenya sendiri. Ia hanya ingin
menjadi seperti kamera atau pelukis yang berusaha menampilkan gambar
secara nyata dan semirip mungkin dengan benda aslinya. Bahkan untuk
mempertajam penggambaran dan menciptakan suatu efek tertentu, penulis
sering menggunakan majas.
Perhatikan topik-topik berikut.
Topik manakah yang dapat dikembangkan menjadi paragraf dekkripsi?
- Bung Hatta dalam kenangan
- Pantai Pangandaran yang garang
- Perlunya penyelamatan lingkungan
- Temanku suka menolong
- Kehijauan di Bukit Menoreh
- Keramaian di Pasar Besar
Macam pola pengembangan deskripsi :
- Deskripsi objektif,
yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai opini penulis. - Deskripsi subjektif
yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai opini penulis.
Perhatikan kutipan-kutipan paragraf berikut :
Contoh 1
Jika diumpamakan permata, pesona
Pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya putih
kekuning-kuningan. Namun, jika diibaratkan gadis, maka pesonanya laksana
sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengaran
berlebihan. Namun, itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk
menggambarkan pesona alam Pantai Nusa Penida. Maklum, karena pulau yang
terletak di sebelah selatan Pulau Bali itu memiliki hamparan pantai
berpasir putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Nusa Penida bisa
ditempuh 1,5 jam, melalui jalan darat dan menumpang kapal motor sekitar
35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan
pulau, yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas
wilayah 202,84 km. Pantai Nusa Penida yang masih ’perawan’
mengetengahkan hamparan laut yang berair jernih dan bebas dari sentuhan
polusi. Ombaknya pun sedang-sedang saja, seakan sengaja ingin menjauhkan
pelancong yang mencumbunya dari ancaman marabahaya.
Contoh 2
Pantai Nusa Penida belum banyak
dikunjungi orang. Sebenarnya Pantai Nusa Penida memesona karena pasirnya
putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Pulau Nusa Penida bisa ditempuh
1,5 jam, setelah melalui jalan darat atau dengan menumpang kapal motor
sekitar 35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga
gugusan pulau, yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan
luas wilayah 202,84 km2. Pantai Nusa Penida air lautnya jernih dan bebas
polusi. Ombaknya pun tidak terlalu besar hingga tidak membahayakan
orang.
sumber contoh: Bahasa dan Sastra Indonesia, jilid 1, Dawud, dkk.
Jika diperhatikan kedua contoh di atas
mencoba melukiskan/mendeskripsikan objek yang sama, yaitu Pantai Nusa
Penida. Namun, bila dicermati cara penulis menggambarkan objeknya tampak
ada perbedaan antara contoh 1 dengan contoh 2. Dapatkah Anda merasakan
perbedaan itu?
Dapatkah Anda menemukan perbedaaan itu? Indera apakah
yang dominan digunakan penulis untuk melukiskan objeknya?
Macam pola pengembangan deskripsi yang sering juga dipakai adalah deskripsi spasial, yaitu deskripsi yang melukiskan ruang atau tempat yang pelukisannya dijelaskan perbagian dan dari berbagai segi.
Contoh: Menurut penglihatan saya, kamar itu sangatlah besar dan bagus. Sebuah
tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang
serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat dinding
sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding
selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat
dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar.
Ciri/karakteristik deskripsi:
- melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu, baik objek personal (orang), maupun objek lokal (tempat),
- bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah pembaca melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami sendiri hal yang dideskripsikan,
- dalam melukiskan objeknya dilakukan secara detail dengan mengoptimalkan perincian yang melibatkan pengalaman pancaindra.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !