Headlines News :
Home » » Penyebab Terjadinya Fenomena Equinox

Penyebab Terjadinya Fenomena Equinox


ilustrasi matahari

Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa.  Secara periodik peristiwa Equinox berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September. "Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian Bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan,".

Fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, di mana rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celsius.

"Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama,".


fenomena ekuinoks


5 Fakta Menarik Soal-Fenomena-Equinox :

1. Terjadi 2 Kali dalam Setahun

Secara periodik ekuinoks berlangsung dua kali dalam setahun, yakni sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September. Bagi wilayah di Belahan Bumi Utara ekuinoks yang terjadi pada Maret disebut sebagai Vernal (musim semi) Equinox. Sedangkan di Belahan Bumi Selatan disebut Autumnal Equinox.

2. Pertanda Musim Semi

Di Belahan Bumi Utara, astronom dan ilmuwan menggunakan ekuinoks yang terjadi pada Maret sebagai penanda dimulainya musim semi. Musim tersebut berakhir pada akhir titik balik Matahari pada Juni, yakni saat musim panas dimulai.

Sementara itu ahli meteorolgi menyebut musim semi di Belahan Bumi Utara berlangsung tiga minggu sebelum ekuinoks Maret berlangsung, yakni sekitar 1 Maret dan berakhir pada 31 Mei.

Berbeda dengan Belahan Bumi Utara, ekuinoks yang terjadi pada September disebut sebagai hari pertama musim semi di Belahan Bumi Selatan.

3. Panjang Waktu Siang dan Malam Sama?

Menurut pengetahuan konvensional, saat ekuinoks terjadi seluruh wilayah di Bumi akan mengalami siang dan malam dengan panjang waktu yang sama, dengan masing-masing waktu 12 jam.

Jika ditilik dari asal katanya, equinox berasal dari dua kata latin, yakni aequus yang berarti sama, dan nox yang berarti malam.

Namun berdasarkan realita, banyak tempat di Bumi lebih lama mengalami siang saat ekuinoks. Hal itu terjadi karena dua hal, yakni bagaimana Matahari terbit dan terbenam didefinisikan dan pembiasan atmosfer dari sinar Matahari.

4. Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Aurora Borealis

Saat kita mulai memasuki ekuinoks September, kesempatan untuk melihat aurora borealis di Belahan Bumi Utara akan semakin besar.

Menurut NASA, ekuinoks merupakan prime time untuk menyaksikan cahaya utara itu. Hal tersebut disebabkan karena kegiatan geomagnetik akan terjadi dua kali lebih sering saat musim semi dan gugur, dibandingkan musim panas dan salju.

5. Dirayakan oleh Sejumlah Kebudayaan

Banyak kebudayaan di seluruh dunia merayakan festival untuk menandai ekuinoks yang terjadi pada Maret dan September.

Misalnya saja pada ekuinoks Maret, masyarakat di China melakukan tradisi menyeimbangkan telur, simbol kesuburan, agar mendapat peruntungan dan kesejahteraan.

Tradisi tersebut memicu mitos bahwa hanya pada ekuinoks Maret, telur dapat berdiri secara seimbang. Namun sebenarnya kita bisa menyeimbangkan telur pada hari-hari biasa, tidak harus menunggu saat ekuinoks terjadi.
Sumber: http://global.liputan6.com


--0o0--

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Choose Your Own Language

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © Pebruari 2017 - FRIDA ACEDA - All Rights Reserved
Design by Utak-Atik Mediatama Sumedang