Headlines News :
Home » , » Al-Qur'an, Tentang Dua Air Laut Yang Tidak Bisa Bersatu

Al-Qur'an, Tentang Dua Air Laut Yang Tidak Bisa Bersatu

Selat Gibraltar - Pertemuan Dua Jenis Air Laut yang Berbeda

Di Selat Gibraltar itu ada pertemuan dari dua jenis laut yang berbeda. Perbedaan itu sangat jelas kelihatan dari perbedaan warna air laut. Ada garis batas yang memisahkan keduanya. Air laut dari lautan atlantik berwarna biru lebih terang. Air laut dari laut Mediteranian/Tengah berwarna biru lebih gelap, lebih pekat. Garis batasnya sangat jelas.


dua air laut yang beda warna

Bagaimana bisa terjadi ?

Ceriteranya begini. Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Dari atas ferry yang kami naiki, masih bisa terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut Mediterania. 

Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.

Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.



Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya. Subhannallah.



Kapal ferry kami berangkat dari kota Tangier di Maroko menuju kota Al Gacera di Spanyol. Dari atas ferry aku melihat, warna kedua laut itu, sangat jelas berbeda. Subhanallah. Takjub sekali. Dalam penciptaan bumi dan langit, Allah memperlihatkan kebesaran-Nya, yang dipahami oleh machluk manusia yang mau berpikir.

Dan, hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an:

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)

Penjelasan secara fisika modern baru ada di abad 20 M oleh ahli-ahli Oceanografi. Firman di Al Quran itu diturunkan di abad ke 7 M, empatbelas abad yang lalu. Jadi kalimat siapa itu? Yang pasti bukan kalimat Muhammad (yang buta huruf). Itu adalah kalimatnya Allah. Itu adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?

Luar biasa, pemandangan selat Gibraltar yang memiliki dua warna air sungguh menakjubkan. Sudah lama membaca dan memahami tafsirnya, tentang adanya dua warna air laut di Gibraltar. Alhamdullilah, saya sudah melihatnya. Sungguh nikmat sekali.

Sesungguhnya dalam penciptaan bumi dan langit dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang orang yang berakal”. (Q.S.Al Imran : 190)

Semua kebenaran datangnya dari Allah, sementara kesalahan-kesalahan dalam tinjauan ini sepenuhnya tanggung jawab penulis yang mungkin tidak bisa menjangkau ilmu Allah yang begitu luas. Wallaahu a’lam bish-shawab.

Inilah yang juga dapat disebut dengan ayat-ayat Mutasyabihat.

Ayat-ayat Mutasyabihat : ayat yang belum jelas maknanya sedang kebalikannya adalah ayat-ayat muhkamat yakni yang sudah jelas maknanya. Jadi kesimpulannya seperti ayat  Qs, 35:27 diatas dapat ditafsirkan merupakan ayat mutasyabihat, sesuai firman Allah: ...tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal(Q.S. Al Imran : 7)

Kita bukan peramal masa depan – karena kita tidak tahu apa-apa, andaikan tidak diberi tahu oleh Pencipta Jagad Raya melalui para Nabi dan Kitabnya – dan akhirnya ilmu pengetahuan manusia membenarkannya.


Selat Gibraltar diambil dari Satlit Google





--0o0--



Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Choose Your Own Language

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © Pebruari 2017 - FRIDA ACEDA - All Rights Reserved
Design by Utak-Atik Mediatama Sumedang