Headlines News :
Home » , » WEWANGIAN DARI KOTORAN TERNAK

WEWANGIAN DARI KOTORAN TERNAK

Beragam benda tampak berbeda dan memiliki keistimewaan yang berlainan walaupun mengandung atom yang sama. Menurut Anda, apa yang membuat benda-benda di sekitar Anda berbeda? Apa yang membuatnya berbeda dalam warna, bentuk, bau, dan rasa? Apa pula yang menjadikannya lembut atau keras? Alasan di balik semua perbedaan ini adalah karena atom-atom menyusun ikatan kimia yang berbeda dalam pembentukan molekul.

Menyusul atom, yang merupakan tahap pertama dalam penyusunan zat, tahap berikutnya adalah molekul. Molekul merupakan satuan terkecil yang menentukan sifat kimia suatu zat. Sebagian dari struktur yang kecil ini terdiri dari satu jenis atom atau lebih, sebagian lainnya bahkan mengandung beribu-ribu kelompok atom. Keanekaragaman yang kita lihat di sekitar kita terjadi karena molekul terbentuk dengan cara yang berbeda-beda. Kita dapat melihat ini dengan mengambil contoh dari indra pengecapan dan penciuman kita.

Sebenarnya, gambaran seperti "rasa" dan "bau" tidaklah lebih dari apa yang dirasakan alat panca-indra kita terhadap molekul-molekul yang berlainan. Bau makanan, minuman, serta beraneka buah dan bunga, semuanya terdiri dari molekul yang mudah menguap. Atom menyusun benda hidup dan benda tak-hidup, serta membentuk rasa dan keindahan pada benda-benda tersebut. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Molekul-molekul yang mudah menguap seperti bau vanila dan wangi bunga tulip memasuki alat penerima (reseptor) yang berupa rambut-rambut kecil di bagian hidung yang disebut epithelium (lapisan kulit luar) dan bersentuhan dengan reseptor ini. Sentuhan ini dirasakan sebagai bau di dalam otak kita. Serupa dengan itu, ada empat jenis reseptor kimia yang berbeda di bagian depan lidah manusia. Hal ini berkaitan dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit. Molekul-molekul yang sampai ke reseptor dari seluruh alat indra kita diterima sebagai sinyal kimiawi oleh otak kita.

Dewasa ini, kita telah memahami bagaimana rasa dan bau diterima oleh alat indra kita dan bagaimana cara terbentuknya. Namun, para ilmuwan tidak dapat mencapai kesepakatan tentang mengapa sejumlah zat berbau lebih menyengat sedangkan sebagian lainnya memiliki bau yang lebih lembut, atau mengapa sebagian di antaranya berbau tidak enak sedangkan sebagian yang lain memiliki bau yang menyenangkan.

Keberadaan rasa dan bau bukanlah kebutuhan mendasar bagi umat manusia. Namun, beratus-ratus jenis buah dan sayur-sayuran yang lezat, dengan bau-bauan yang memikat, dan beribu jenis bunga dengan warna, bentuk, dan keharuman yang berbeda-beda, semua muncul dari dalam tanah. Bahkan, seringkali beragam tumbuhan ini justru tumbuh lebih subur, berbunga atau berbuah lebih baik ketika lahannya diberi pupuk kotoran ternak yang berbau tidak sedap. Ini berarti tanaman buah dan sayuran mampu merombak molekul yang berbau tidak sedap ini menjadi zat yang memberikan keharuman tersendiri pada bunga maupun buah. Belum ada teknologi manusia yang mampu menandingi teknologi yang ada pada tumbuhan tersebut. Manusia belum sanggup membuat wewangian beraroma bunga atau buah tertentu dengan menggunakan bahan baku tanah, apalagi yang dicampur dengan kotoran ternak. Semua ini menunjukkan kita akan kehebatan Allah, Dia-lah yang menambahkan beragam keindahan pada dunia kita sebagai karya sempurna yang menakjubkan.

Dari sudut pandang ini, warna dan bau, seperti semua nikmat Allah lainnya, adalah dua di antara segenap keindahan, yang dilimpahkan oleh Allah, Yang Maha Penyayang dan Agung, kepada manusia tanpa terhitung. Ketiadaan dua indra perasa ini cukup untuk mengubah kehidupan manusia menjadi hambar. Sebagai balasan dari semua nikmat yang diberikan kepadanya, seseorang tentulah harus berusaha untuk menjadi hamba Allah yang baik. Dia-lah Allah, yang pengetahuan-Nya meliputi manusia.


from: Insight Magazine 4

--o0o--
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Choose Your Own Language

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © Pebruari 2017 - FRIDA ACEDA - All Rights Reserved
Design by Utak-Atik Mediatama Sumedang